Bakteri asam laktat adalah pdf




















Uji positif ditandai denganterbentuknya gelembung oksigen dan uji negatif tidak adanya gelembung gas isolat tidak tumbuh Madigan et al. Sebanyak 1 ose ose bulat masing-masing isolat bakteri yang diambil dari stok kultur kemudian diinokulasikan pada medium MRSB-HCl. Diinkubasi selama 48 jam pada suhu C. Hasil positif apabila terjadi pertumbuhan bakteri pada medium dan hasil negatif apabila tidak terjadi pertumbuhan bakteri pada medium.

Uji Ketahanan terhadap Garam Empedu Ketahanan isolat mikroba terhadap garam empedu digunakan untuk mengkaji kemampuan isolat bertahan pada saluran pencernaan yang terdapat garam empedu pada permukaan atas usus. Pengujian dilakukan menurut metode Djide dan Wahyuddin Selanjutnya isolat bakteri diambil dari stok sebanyak 1 ose kemudian diinokulasikan pada medium MRSB — garam empedu.

Diinkubasi selama 48 jam dengan temperatur C. Ketahanan terhadap garam empedu ditentukan berdasarkan ada tidaknya pertumbuhan bakteri pada medium. Hasil positif jika ditandai dengan adanya endapan pada dasar tabung dan adanya perubahan media menjadi lebih keruh dibandingkan sebelum diinkubasi. Selanjutnya medium yang telah berisi isolat diinkubasi pada temperatur C, C, dan C selama 48 jam.

Kemudian diamati apakah terjadi petumbuhan bakteri pada medium. Sebanyak 1 g isolat hasil sentrifugassi dimasukkan ke petri dalam 9 ml NaCl fisiologis 0. Sebanyak 0,1 ml dari pengenceran 6 dan 7 kali ditanam pada cawan petri berisi media MRS agar.

Media agar yang ditanam kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 48 jam. Koloni yang tumbuh berbentuk bulat miring berwarna agak kekuningan. Isolasi Bakteri Uji E. Diambil 1 tetes feses yang sudah dihomogenkan dengan larutan NaCl fisiologis. Sebanyak 15 ml media Eosin Methylene Blue EMB dimasukkan ke dalam cawan petri untuk disterilisasi dengan autoklaf pada suhu C selama 15 menit.

Setelah sterilisasi media diambil dari strerilisator untuk selanjutnya didiamkan pada suhu kamar agar media menjadi padat. Dari pengenceran sampel yang dikehendaki, sebanyak 0,1 ml larutan tersebut dimasukkan ke dalam cawan petri dengan metode sebar menggunakan gelas bengkok.

Inkubasi dilakukan pada suhu C selama jam. Setelah akhir inkubasi, koloni yang tumbuh dan berwarna hijau metalik dengan titik hitam pada bagian tengahnya dihitung sebagai koloni E. Koloni yang tumbuh dikoleksi dengan cara diinokulasikan pada media nutrien agar NA miring untuk pemeriksaan selanjutnya. Bakteri patogen yang digunakan adalah E. Hal yang sama dilakukan terhadap bakteri uji E. Sebanyak 1 ml isolat E.

Campuran dihomogenkan dengan cara cawan petri digerakkan membentuk angka delapan diatas bidang datar. Zona bening yang terbentuk menunjukkan adanya hambatan terhadap pertumbuhan bakteri uji oleh supernatan. Diameter zona bening mm diukur dengan jangka sorong sebanyak tiga kali pada posisi yang berbeda dan dirata- ratakan. Pengukuran Total Asam Tertitrasi Pengukuran total asam tertitrasi dilakukan dengan prinsip titrasi asam basa. Tepat saat warna merah muda terbentuk, titrasi dihentikan.

Total asam tertitrasi dinyatakan sebagai persen asam laktat. Total asam dapat diperoleh melalui perhitungan berikut. Enkapsulasi yang digunakan adalah natrium alginat, maltodeksttri dan skim.

Maltodekstrin dan skim digunakan sebagai bahan pengisi. Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan yaitu: penentuan total padatan bahan pengkapsul, penentuan perbandingan natrium alginat dengan bahan pengisi optimum serta pengujian viabilitas, efisiensi dan jumlah populasi BAL terenkapsulasi serta pembuatan BAL enkapsulasi dalam bentuk kering.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah magnetic stirer, syiringe, gelas ukur, erlenmeyer, jarum ose, cawan petri, neraca analitic, tabung reaksi, kertas saring, pipet tetes, oven, refrigerator, aluminium foil, bunsen. Penentuan Total Padatan Bahan Pengkapsul Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan total padatan enkapsulasi optimum. Enkapsulasi yang digunakan untuk menentukan total padatan optimum adalah natrium alginat.

Pembentukan beads jel kalsium alginat dilakukan dengan metode ekstrusi Krasaekoopt et al. Selanjutnya beads ditimbang. Pengulangan dilakukan sebanyak tiga kali. Jika hasilnya berbeda nyata, analisis dilakukan dengan uji lanjut Duncan. Penentuan Perbandingan Natrium Alginat dengan Bahan Pengisi Optimum Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan perbandingan natrium alginat dengan bahan pengisi optimum pada masing-masing bahan pengisi.

Pada tahap ini analisis statistik yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktor tunggal single factor yaitu komposisi bahan pengkapsul yang terdiri dari natrium alginat dan bahan pengisi. Faktor ini terdiri dari 7 taraf perlakuan yaitu natrium alginat tanpa bahan pengisi B0 , natrium alginat-skim B1 , natrium alginat-skim B2 , natrium alginat- skim B3 , natrium alginat-maltodekstrin B4 , natrium alginat-maltodekstrin B5 , natrium alginat-maltodekstrin B6.

Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali. Komposisi bahan pengkapsul yang digunakan adalah komposisi optimum yang didapat dari tahap penentuan perbandingan natrium-alginat dan bahan pengisi optimum.

Suspensi kultur disimpan dalam refrigerator pada suhu 40C sebagai kultur stok. Suspensi sel yang akan digunakan untuk enkapsulasi merupakan kultur berumur 18 jam dalam MRS broth Homayouni et al. Suspensi biopolimer-seldimasukan kedalam syringe steril dan diteteskan kedalam larutan CaCl2 0,1 M steril perbandingan suspensi biopolimer- sel dan CaCl2 0,1 M adalah dengan jarak tetes 1 cm dandilakukan pengadukan — rpm menggunakan magnetic stirer.

Pengerasan jel dilakukanselama 30 menit. Beads basah kemudian dimasukan ke dalam wadah atau botol steril. Jumlah selyang terenkapsulasi di dalam beads dihitung dengan metode yang digunakan Sheu dan Marshal Kultur diinkubasi pada suhu ruang selama 2 hari.

Masing-masing sampel setiap minggu diambil untuk dianalisis jumlah koloni dan daya hambat BAL melawan E. Begitu juga pengujian terhadap daya hambat E. Kestabilan BAL dalam menghambat E. Kestabilan BAL menghambat E. Tahap ini bertujuan untuk menentukan waktu pengeringan optimum untuk menghasilkan BALterenkapsulasi kering.

Pengeringan dilakukan menggunakan oven pada suhu C. Waktu pengeringan ditentukan dengan mengukur perubahan kadar air probiotik terenkapsulasi selama pengeringan hingga dicapai kadar air konstan selama pengeringan. Pada tahap ini juga dikaji pengaruh bahan pengkapsul yang digunakan terhadap viabilitas dan ketahanan sel selama proses pengeringan. Sebanyak 5 g BALterenkapsulasi dalam beads disebarkan kedalam cawan petri steril kemudian dimasukan ke dalam oven bersuhu C. Setiap jam dilakukan penimbangan beads hingga massa beads telah cukup konstan tidak mengalami penurunan.

Sebelum dan setelah proses pengeringan dilakukan perhitungan populasi BALterenkapsulasi untuk menguji pengaruh bahan pengkapsul terhadap ketahanan probiotik selama proses pengeringan. BALterenkapsulasi kering disimpan di dalam refrigerator pada suhu 40C. Jika hasilnya berbeda nyata, analisis dilkukan dengan uji t. Sedangkan isolat L. Aktivitas casei strain AF menunjukkan penghambatan penghambatan tersebut bervariasi terhadap terbesar terhadap E. Salmonella sp. Liasi et al. Penelitian yang dilakukan oleh memiliki penghambatan yang sangat kuat Coman et al.

Islam et al. Variasi aktivitas penghambatan ini terjadi pada paracasei-1 yang diisolasi dari produk susu Str. Isolat BAL L. Journal of Applied Microbiology. Davis, W. R Stout. Pp: Peneliti mengucapkan terima kasih Frazier, W. Analysis 31 Mei Royal Society Klare, I.

United Kingdom Reissbrodt, R. Evaluation of new broth media M. Liasi, S. Identifikasi dan M. Pasca sensitivity of three isolates of lactic acid bacteria from fermented fish product, Sarjana. Universitas Gadjah Mada. Journal of Microbiology. Beneficial effects of a strain of Lozo, J. Lactobacillus paracasei subsp.

Characterization and Antimicrobial Activity of Bacteriocin Produced by intestinal and colonic injury. International Journal of Infectious Diseases. Journal of Food Protection. Coman, M.

Probiotic lactobacilli Cresci, A. In vitro evaluation of antimicrobial activity of Lactobacillus from breast-fed healthy babies in Biomedika, Volume 13 No.

African J. Lactobacillus strains against gas- 5 12 : BMC Microbiol. Nuraida, L. Evaluasi in vitro Verdenelli, M. Probiotic properties of kolesterol dan mendekonjugasi garam Lactobacillus rhamnosus and empedu. Jurnal Teknologi dan Industri Lactobacillus paracasei isolated from Pangan. European Journal of Nutrition.

Ogunshe, A. Potential probiotics from faecal Widiana, R. Sri Camelia sinensis L. Child Health. Otieno, D. Biology of Prokaryotic Probiotics. Bakteri ini tidak membentuk spora, tidak motil, selnya berbentuk bulat atau ovoid dengan ukuran 0. Lactococcus lactis mempunyai dua subspesies yang sangat berperan dalam fermentasi susu diantaranya L. Lactis subsp. Subspesies L. Lactococcus lactis telah banyak digunakan secara luas sebagai kultur starter pada fermentasi susu di seluruh dunia.

Strain L. Lactis digunakan untuk menghasilkan produk makanan seperti keju, kefir, sour cream dan buttermilk. Lactis tidak hanya berperan dalam memberikan karakteristik rasa, aroma dan tekstur dari produk tetapi juga membantu pengawetan produk dengan menghasilkan asam organik, bakteriosin dan hidrogen peroksida.

Lactobacillus achidophilus. Lactobacillus acidophilus adalah salah satu bakteri asam laktat yang memiliki karakteristik merupakan bakteri gram positif , berbentuk bulat atau batang, bersifat non-motil, dan non- spora. Lactobacillus acidophilus mampu memproduksi asam laktat sebagai produk utama dari metabolisme fermentasi dan menggunakan laktosa sebagai sumber karbon utama dalam memproduksi energi.

Lactobacillus acidophilus dapat tumbuh baik dengan oksigen ataupun tanpa oksigen, dan bakteri ini dapat hidup pada lingkungan yang asam pada pH atau dibawahnya pada suhu berkisar o C.

Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri homofermentatif yaitu bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai satu-satunya produk akhir.

Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri probiotik yang telah banyak dimanfaatkan pada industri minuman susu fermentasi. Produk susu yang paling sering menggunakan L.

Bakteri ini secara alamiah dapat ditemukan pada organ-organ tertentu pada manusia dan hewan, terutama di mulut, saluran pencernaan, dan vagina. Lactobacillus acidophilus juga digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti infeksi saluran kemih ISK , bacterial vaginosis BV , dan diare.

Lactobacillus casei. Lactobacillus casei adalah salah satu jenis bakteri asam laktat yang banyak digunakan oleh industri pangan seperti yakult, keju, dan yogurt. Lactobacillus casei adalah jenis bakteri gram-positif, fakultatif anaerob, non-motil dan tidak membentuk spora, berbentuk bulat, memiliki ukuran sel 0,7 Lactobacillus adalah bakteri yang bisa memecah protein, karbohidrat, dan lemak dalam makanan, dan membantu penyerapan elemen penting dan nutrisi seperti mineral, asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk bertahan hidup.

Lactobacillus casei toleran terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan melakukan fermentasi dengan asam laktat sebagai metabolit akhir yang utama. Selain itu, L. Lactobacillus casei adalah spesies yang mudah beradaptasi, dan bisa diisolasi dari produk ternak segar dan fermentasi, produk pangan segar dan fermentasi.

Lactobacillus casei mampu mengontrol organisme yang dapat menimbulkan efek toksik di dalam saluran pencernaan manusia misalnya seperti Escherichia coli. B akteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus.

Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa Lactobacillus casei mampu memperbaiki penyerapan kalsium pada usus, melancarkan buang air besar, dan penyerapan bahan karsinogenik. Lactobacillus plantarum. Lactobacillus plantarum adalah merupakan salah satu bakteri asam laktat yang secara alamiah ditemukan pada sejumlah produk makanan fermentasi dan saliva.

Lactobacillus plantarum memiliki kemampuan dalam proses likuifikasi gelatin. Lactobacillus plantarum dapat melakukan respirasi menggunakan oksigen. Lactobacillus plantarum telah dimanfaatkan dalam berbagai industri makanan seperti keju, fermentasi kecap, kimchi, yogurt.

Selain itu, bakteri ini juga seringkali dimanfaatkan sebagai inokulan dalam pembuatan silase pakan ternak ruminansia. Lactobacillus plantarum memiliki kemampuan sebagai anti oksidan secara signifikan dan jika dikonsumsi mampu menjaga lapisan saluran pencernaan.



0コメント

  • 1000 / 1000